Wednesday, November 30, 2005

Sebuah Renungan.....

Astagfirullah......
Ya Allah ampunilah kami yang telah melalaikan keluarga kami.....

Kiriman dari seorang teman di milis....
Sebuah renuangan yang semoga bermanfaat bagi kita semua...
Amien.

-why-


Seperti biasa Rudi, Kepala Cabang di sebuah perusahaanswasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya padapukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putrapertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yangmembukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukuplama.

"Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya.Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulangdan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantorpagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruangkeluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang.Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?" "Lho,tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja.

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayahbekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-.Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja.Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari mejabelajar, sementara ayahnya melepas sepatu danmenyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamaruntuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.

"Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,"katanya. "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki,bobok," perintah Rudi. Tetapi Imron tak beranjak.

Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imronkembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uangRp 5.000,- nggak?" "Sudah, nggak usah macam-macamlagi.

Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek .Dan mau mandi dulu . Tidurlah ."

Tapi , Ayah..." Kesabaran Rudi habis . "Ayah bilangtidur!" hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itupun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia punmenengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannyaitu belum tidur.

Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambilmemegang uang Rp 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu,Rudi berkata, "Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang samaImron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini?Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. Jangankan Rp5.000,- lebih dari itu pun ayah kasih." "Ayah, akunggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikankalau sudah menabung lagi dari uang jajan selamaseminggu ini." Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Rudilembut.

"Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah mainular tangga . Tiga puluh menit saja . Ibu seringbilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga.Jadi ,aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku , ada Rp15.000,-.Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayarRp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duittabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjamdari Ayah," kata Imron polos. Rudi terdiam. Iakehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

Tuesday, November 29, 2005

Kubuka album biru......penuh debu dan usang......

Nggak sengaja pas iseng buka-buka koleksi di my picture, ada foto-foto pas kuliah dulu. Jadi kangen lagi pas waktu kuliah dulu... Sekarang sekitar 2-3 tahun setelah lulus, nggak semua temen bisa ngumpul bareng secara rutin, karena semua sudah punya kesibukan, peran dan tanggungjawab masing-masing. Belum lagi karena lokasi yang berjauhan, nggak semua tionggalnya di Jakarta or Bogor...


Jadi inget lagunya Melly.... Meskipun ini untuk bunda..tapi mirip-miirip dikit lah.....:)

ku buka album birupenuh debu dan usang
ku pandangi semua gambar dirikecil bersih belum ternoda

pikirkupun melayang dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang tentang riwayatku

reff#
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu dtimang

nada nada yang indah slalu terurai darinya

tangisan nakal dari bibir kutakkan jadi deritanya
tangan halus dan sucitlah mengangkat diri ini

jiwa raga dan seluruh hidup rela dia berikan

oh bunda ada dan tiadadirimu kan slalu ada di dalamhatiku ...













Monday, November 28, 2005

Pornoaksi dalam sepakbola??!!!


Gambar sebelah saya dapat dari detik.com tadi pagi. Setiap kali ngelihat, aku jadi ketawa terus... Ceritanya itu pas pertandingan antara AS Roma dengan Fiorentina dini hari tadi yang berakhir dengan skor 1:1. Gol Roma dicetak Tommasi detik (buka menit lho) ke 70. Dan disamakan oleh penalti Luca Toni menit 67. tapi saya sih nggak ambil pusing dengan skor itu.. aku cuma ketawa ngelihat 'duel mesra' antara Luca Toni dengan defender Roma, Samuel Kuffour. Bisa aja tuh fotografer-nya...:p

Boleh dibilang Pornoaksi nggak tuh!!! he..he...

Tapi sih yang jelas, minngu ini AC MILAN kembali menang (2:1). Lawan yang harus tertunduk lesu kali ini adalah Lecce. Mau lihat highlightnya?? Download ajah dari link dibawah ini...

http://media2.acmilan.com/200511/2743_bb.wmv

btw..satu lagi... MU juga menang tuh lawan West Ham semalam... skornya sama.. 2:1 juga... Tops Banget!!!

-@nugros@-

Friday, November 25, 2005

Resensi Buku: 15 Wisdom Success!!! (Andrie Wongso)


Minggu lalu akhirnya saya membeli buku lagi, setelah hampir sebulan ini budget untuk pembelian buku tidak tersentuh. Belinya di Gunung Agung - Arion Mall Rawamangun, pas istirahat makan siang. Awalnya sih mau nyari buku-buku marketing yang baru, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Ternyata setting tempat buku di Gunung Agung sedang mengalami ‘rejuvenation’. Tempat buku yang biasanya disana dipajang buku-buku marketing jadi berubah menjadi buku-buku psikologi/motivasi. Nggak sengaja lihat buku yang dicovernya ada tulisan best seller, dalam hati sih mikir, bener nggak nih best seller? Jangan-jangan cuma untuk naikin sales doang;) Upss.... Negative thingking!!!

Pas baca penulisnya: Andrie Wongso! Kok kayaknya pernah denger and lihat orangnya, tapi dimana yah? Mulai deh baca-baca isinya, ternyata ini buku-buku tentang motivasi untuk sukses. Masih belum pingin untuk beli. Tapi begitu tahu ditulis dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia) trus ada kata pengantar dari om Hermawan Kartajaya, and then dilihat harganya cocok, jadi deh langsung beli.

Buku dengan tebal 168 halaman ini, berisi 15 cerita Tiongkok klasik tentang kebijakan dan kesuksesan yang luar biasa dan disampaikan dengan sangat sederhana, yang bisa membangun motivasi kita untuk bisa mencapai sukses. Menurut penyandang predikat ’Motivator No.1 Indonesia” ini, ”Kesuksesan bukan hanya milik orang-orang tertentu saja. Sukses milik Anda, milik saya dan siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan dan memperjuangkannya dengan sepenuh hati”

Luar Biasa!!! Buku ini memang layak untuk dibaca bagi orang-orang yang memang ingin sukses. Seperti kata om Hermawan dalam pengantarnya, ” ... setelah membaca buku ini, saya jami Anda akan berkata dengan tegas,’Success is My Right’!!!

Ruarrrr Binasa... Fenerbache 0: Sheva 4

Ruar Biasa!!!

Mungkin itu yang bisa menggambarkan begitu fenomenalnya sang kaisar: Andriy Shevchenko!!! Pada laga ke-5 Liga Champion Eropa semalam melawan tuan rumah Fenerbache di Turki, Sheva menjadi momok bagi seluruh pendukung tuan rumah dengan 4 gol-nya tanpa balas!!!
Bahkan headline di situs resmi Milan (www.acmilan.com) sampai menulis: Four Star For Sheva!!!


Buat yang mau nonton highlights pertandingannya, silakan download dari lik dibawah ini...

Fenerbeche 0 - AC Milan 4 - Phase 1, Matchday 5 http://www.acmilanclub.com/site/modules.php?name=Downloads&d_op=getit&lid=1055

Sheva 1-Fener
OKE.... Met nonton....
Forza MILAN!!!
@Nugros@

Thursday, November 24, 2005

Offline Gathering RCTI - Behind the Fear!!!

Semalam saya dan istri dateng ke acara offline gathering-nya RCTI di Hard Rock Cafe Jakarta. Ternyata hampir semua temen-temen yang kerja di dunia advertising pada datang. Apalagi 'alumni'nya Bhakti media Int'l. Kita ketemu Kanta, mas Irfan, iis, mas tanto, mas ichan, ahmad35, hendra, mas yanu and his wife, nano..and many more....

Acara gathering kali ini sebenernya lebih ditujukan untuk soft launching-nya Fear Factor Indonesia (salah satu acara unggulan terbaru dari RCTI), terbukti mulai dari tiket masuk (undangannya) berupa kalung gede kuning bertuliskan Fear Factor Indonesia, dan dan digantungin sejenis kartu yang juga bertuliskan Fear Factor Indonesia. Selain itu ada juga pemaparan program-program baru RCTI. Dengan MC Opie Luckman dan Djodi, acara lumayan meriah, apalagi dengan bumbu-bumbu doorprize yang lumayan oke.

Sempet kaget juga pas namaku kesebut untuk dapat hadiah TV DVD gitu deh.... Wahyu Nugroho!!! Aku sama istri saling bengong dan toleh-tolehan ajah.. nggak percaya, tapi pas disebut nama perusahaannya dari Initiative Indonesia, kita berdua jadi senyum-senyum. Soalnya bingung juga kalo pas dipanggil Wahyu Nugroho, and pas disebutin nama perusahaannya: MARS-Marketing Research... pasti semua undangan bingung... ini khan party-nya orang advertising, kok bisa ada orang riset yang nyasar... dapat doorprize lagi??? Yah... belum rejeki kali....Tapi minimal di paket tas-nya ada agenda, yang lumayan tebel..dan nggak pake tahun lagi.. jadi nggak cepet 'expire' :) or minimal dapet foto-foto apa Bertrand Antholin.. nah lo.. jeruk kok makan jeruk??!! :p

Anyway.. kadang aku jadi mikir.. apa efektif acara gathering begini? Apa iya, setelah si media planner or media buyer itu di ’servis’ sama station-station TV dengan dijamu makan enak, dikasih doorprize, mereka bener mau pasang iklan2nya di TV itu.. Bukannya mereka masih cukup objective dengan berpatokan pada rating dari AC Nielsen untuk menentukan acara or TV mana yang akan dijadikan media placement untuk produk mereka? Tapi kalo nggak ngadain acara gathering, biasanya cukup jadi ’gunjingan’ dikalangan agency iklan..’wah..TV ini belum ngadain gathering yah??” Atau parahnya lagi, udah ngadain gathering, tapi masih ada yang ngomong... ”Payah nih...hadiahnya kurang banyak” Nah Lo!!!

Any commentz plz??? Especially for Media Planner.....
Lets discuss….

@Nugros@



Temu Alumni Statistik IPB???

Nggak nyangka banget kemaren aku ketemu beberapa alumni statistik IPB di satu forum...Ceritanya, kemaren itu kita (MARS.red) dapat undangan untuk tender proyek di Telkomsel, masih research brief gitu sih...
Pas di ruang tunggu, aku ketemu temen2 di GRP. Ada pak Satriyo (Managing Director-nya). Ternyata beliau ngajak mbak Tami (Stk 33) yang juga dosen statistik IPB. Nyambi juga toh ternyata...:p
Pas mau masuk di ruang meeting, ada temen2 dari Research International, ternyata salah satunya adalah Entis Sutisna (Stk 35). So surprise...
Jadi ajah kita ngobrol2.. kebetulan lumayan lama nunggu mulainya...kok pas-nya juga,.. bos-ku juga anak stk'26... wah.. komplet banget deh.. temu alumninya. Aku juga baru sadar, kalau Mba Tami dan Entis dua-duanya dl pernah ngajarin aku responsi... mereka berdua emang pada encer sih otaknya... thx yah ilmunya....
Satu guru. satu kampus..tapi beda bendera perusahaan.. Selamat bertarung dengan fair!!!
-Nugros-

Tuesday, November 22, 2005

Loyalitas Konsumen

Sekali lagi saya tergerak untuk menulis tentang loyalitas. Karena menurut saya, loyalitas sangat penting bagi siapapun. Loyalitas kalau diterjemahkan dalam bahasa awam bisa diartikan kesetiaan. Dari sudut pandang marketing sangat banyak pengertian loyalitas. Intinya, loyalitas konsumen bisa kita definisikan sebagai suatu ukuran kesetiaan dari pelanggan dalam menggunakan suatu merek produk atau merek jasa pada kurun waktu tertentu pada situasi dimana banyak pilihan produk ataupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya dan pelanggan memiliki kemampuan untuk mendapatkannya.
Ada dua indikator dimana loyalitas akan bermakna. Pertama adanya iklim kompetisi dari produsen dan ada kemampuan konsumen untuk membeli barang dan jasa tersebut.
Indikator pertama
yaitu adanya iklim kompetisi. Anda tentu pernah merasa kecewa/komplain dengan pelayanan PLN, contoh sederhananya adalah seringnya pemadaman listrik. Atau Anda mungkin juga pernah kecewa dengan pelayanan PDAM. Air mati, tapi setelah sekian lama baru diperbaiki. Tapi apa yang bisa kita lakukan? Dengan sangat terpaksa kita akan tetap menggunakan PLN atau PDAM lagi, karena memang tidak ada perusahaan lain yang menyediakan listrik dan air selain PLN dan PDAM. Berapapun rendahnya nilai loyalitas kita terhadap dua perusahaan diatas, kita akan tetap menjadi pelanggan ’setia’ mereka. Coba anda bayangkan suatu saat listrik dikelola oleh beberapa perusahaan yang saling bersaing, atau contoh nyatanya adalah kasus Pertamina. Saat ini perusahaan minyak asing seperti Shell dan Petronas telah mendapatkan izin untuk membangun SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Bisa kita bayangkan akan ada banyak konsumen yang selama ini kecewa dengan pelayanan Pertamina akan beralih ke SPBU milik perusahaan asing tersebut, meskipun dengan harga yang lebih mahal. Dari kasus ini kita dapatkan kesimpulan bahwa adanya kompetitor yang bersaing secara sehat di suatu industri tentunya akan menguntungkan konsumen, karena kita diberikan lebih banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Indikator loyalitas yang kedua adalah adanya kemampuan konsumen untuk membeli produk barang/jasa tersebut. Saya punya cerita yang bisa menggambarkan tentang indikator kedua ini. Ada seseorang bapak tua yang semenjak lama memiliki satu buah mobil Toyota kijang. Bisakah kita katakan bahwa bapak itu adalah seorang yang loyal terhadap brand Toyota? Menurut saya jawabannya belum tentu! Bisa saja si bapak itu memang hanya memiliki dana yang hanya cukup untuk membeli mobil toyota kijang tersebut. Mungkin seandainya bapak itu memiliki dana yang lebih banyak, sang bapak akan beralih ke mobil-mobil lainnya yang harganya memang lebih mahal dibandingkan toyota kijang. Menurut saya, bapak itu bisa dikatakan loyal terhadap Toyota ketika si bapak memiliki dana yang lebih dari cukup untuk membeli toyota kijang, tetapi si bapak tetap membeli toyota kijang. Itu baru namanya konsumen loyal.
Inti dari tulisan ini adalah, loyalitas konsumen bisa diukur atau bermakna kalau kedua indikator diatas telah dipenuhi. Percuma kita bicara poanjang lebar tentang pentingnya loyalitas, kalau kondisi pasar masih bersifat monopoli, atau masyarakat kita tidak memiliki daya beli lagi!!!
Anda setuju dengan tulisan ini?
Comment plz.....Lets discuss!!!
@Nugros-Cipinang-211105@

MU sih menang 3:1, tapi MIlan kalah 1:3 :((



Seneng banget pas nonton MU sabtu kemaren... bisa menang 3:1 di kandang Charlton Athletic )the Valley), setelah beberapa tahu belangkangan prestasi MU yg nggak stabil itu... Nistelrooy jadi bintang lapangan dengan 2 golnya, tapi nggak kalah juga penampilang si bengal Rooney yang ngasi asist tpos banget buat si Ruutje.... Salut!! Maju terus MU....!!!


Kebalikan dengan MU, semalam (minggu malam ) nonton Milan vs Fiorentina...Hampir semua mata menyaksikan laga besar ini, karena ini pertandingan anatar peringkat dua dan tiga di kalsmen sementara. Nggak cuma itu, karena di partai ini akan jadi moment pembuktian dua bomber italia saat ini, Luca Toni (Fiorentina) dan Gilardino (Milan). Mereka berdua adalah duo bomber italia yg dipersiapkan untuk Piala Dunia Jerman 2006.
Benar saja, pertandingan ini langsung panas sejak peluit tanda pertandingan dimulai. Tapi sangat disayangkan... skor akhir menjadi 3:1 untuk tuan rumah.. Duh..Sedih banget. Ketahuan banget, bahwa MILAN kayaknya januari nanti harus beli bek-bek muda untuk menutp faktor usia dari Maldini, Serginho, Stam, Cafu yang udah uzhur banget!!!
Moga next time, MILAN bisa cepat berbenah!!!
@Nugros-211105-

Monday, November 21, 2005

Halal Bihalal Stk 36


Depok- Sabtu,19 November 2005.....
Sebelumnya sory banget... kalo hasilnya rada2 gelap...
Memang kelemahan camera digital kurang oke performanya kalo di dalam ruangan...... :((




Kesimpulan:

Lumayan banget lah...Bisa ngumpul-ngumpul lagi...

Meskipun yang hadir sekitar 12 orang.. itu udah 25% dari populasi..

Menurut statistik.. itu udah cukup banget untuk mewakili populasi... LHo????

Buat Ani dan nyokapnya.. thx bangte yah udah mau susah2 masakin kita...

Buat Pipit juga... Rujaknya enak lho.. thx yah....

OKe... moga lai waktu kita bisa ngumpul2 lagi.. tentunya dengan jumlah sampel yg lebih besar...

Amien...

-Nugros-211105-

btw.. kalo mau lihat gambar yg lebih banyak.. plz clik :

http://www.flickr.com/photos/75765188@N00/?saved=1

Thursday, November 17, 2005

Masih berani pake program impor? ( case: Fear Factor Indonesia)

Belum lama ini ada berita di TV, Fear Factor Indonesia (FFI) akan segera tayang di RCTI. Tentunya akan banyak pemirsa yang penasaran, termasuk saya tentunya. Sekali lagi ini adalah acara 'adopsi' dari acara luar negeri setelah acara-acara lain sebelumnya.Tapi yang jadi pertanyaannya sekarang, gmn nih prospek (baca: rating) FFI? Apakah rating FFI akan mengikuti program-program impor lainnya?

Sekedar mengingat beberapa 'nasib' acara-acara impor yang di 'naturalisasi' menjadi versi Indonesia, seperti Joe Milionaire Indonesia, The Apprentice Indonesia, Indonesian Idol. Mungkin hanya Indonesian Idol yang lumayan sukses, meskipun tidak sesukses AFI-nya Indosiar. Joe Milionaire tidak seperti yang dihebohkan sebelumnya, meskipun sudah dilakukan beberapa kali pemindahan jam tayang, tapi tetap saja ratingnya kurang ok.. (CMIIW yah)
Acara impor versi Indonesia yang masih tayang saat ini adalah The Apprentice Indonesia. Kalau nonton versi aslinya, acara ini sebenarnya TOP banget... banyak unsur educationnya, tapi tetep menghibur. Tapi pas lihat The Apprentice versi Indonesianya.. hmm.... kayaknya ada yang kurang oke gitu... yah.. namanya juga program adaptasi... Belum lagi kharisma sang Peter F Gontha yang memang nggak sebanding dengan kharismanya-nya si Donald Thrump, ini terlihat banget pas mau mem-fire seorang kandidat...kayaknya ada yg kurang greng gitu.. (apa coba...?!)
Menarik kita tunggu respon pemirsa terhadap Fear Factor Indonesia, yang nota bene pemegang lisensi di Indonesia sama dengan pemegang lisensi Joe Milionaire....
Semoga nasibmu tidak seperti pendahulumu...
Comments plz....
Let's discuss...
-Nugros-161105-

Wednesday, November 16, 2005

"Berarti kita bukan target market mereka" (case: Pizza Hut vs Izzi Pizza)



Semalam saya dan istri makan malam di Pizza Hut. Sudah hampir sebulan nih semenjak puasa nggak kesana..kangen banget ama salad-nya (Aneh yah.. ke PH bukannya kangen ama pizza, tapi justru ama saladnya.. :) Kita pergi ke gerai PH favorite, di daerah Rawamangun, disamping dekat, disana lebih luas dibandingkan yang di Kampung Melayu... (or cuma perasaan gw yah???)

Sekitar sebulan yang lalu, bersama teman-teman, saya sempet buka puasa bareng di Izzi Pizza di kawasan Pancoran, Jakarta. Kurang dari seminggu sebelumnya, istri saya lebih dulu mencoba Izzi dengan teman-temen kantornya. Saya penasaran dengan komentarnya sesampainya dirumah... Tidak ada satu sisi positif-pun yang diceritakannya kepada saya tentang izzi... (padahal itu ditraktir, yang secara psikologis harusnya memberikan efek positif, he..he...) .Saya jadi makin penasaran pingin nyoba Izzi. Makanya, pas ada ajakan buka bareng di Izzi, tanpa mikir panjang saya langsung meng-IYA-kan-nya.

Dari sisi lokasi sebenarnya gerai Izzi Pizza di daerah Pancoran sangat-sangat strategis. Tepat di salah satu pojok persimpangan jalan utama yang selalu ramai (baca: macet). Dari sisi bangunan juga sebenernya sangat mewah.. terkesan exclusive..dengan warna dominan ungu, terpampang tulisan besar: Izzi Pizza: Pizza, Pasta and Coffee (CMIIW yah). Sangat eksklusif!!!

Tapi mungkin dari sisi rasa yang membuat orang kita (Indonesia.red) belum bisa menerima kehadiran Izzi. Lidah saya juga merasakan rasa yang kurang 'bersahabat'. Dari sisi harga, mereka juga mematok harga yang sangat premium.

Semalam pada saat makan di Pizza Hut, istri saya kembali membandingkan PH dengan Izzi Pizza. Mulai dari sisi harga sampai ke rasa dan pilihan menu. Saya mencoba menjelaskan, kalau ada suatu brand/produk yang tidak pas di 'hati' kita, mungkin memang produk itu tidak ditujukan untuk kita. Atau kita memang bukan target market mereka.

Kalau kita melihat Izzi Pizza, mungkin itu memang rasa pizza 'asli' seperti di negeri asalnya (Italia) dan tentunya nggak pas dengan lidah orang Indonesia. makanya kalo kita perhatiin, di Izzi lumayan banyak orang-orang bule-nya dibandingkan dengan di Pizza Hut. Kalo boleh bilang... di Izzi adalah pizza yang asli.. tapi kalo di PH pizza-nya bajakan, he.he....

Tapi itu mungkin memang strateginya PH, memberikan sentuhan ala Indonesia di masakannya, supaya orang kita mudah menerima masakan dari negerinya mas Alesandro Nesta itu (jadi inget mas Irfan nih..-:).

Atau kalau ada orang yang sering berkomentar, ngapain juga sih orang mau buang-buang uang untuk tidur di hotel bintang lima yang harga permalamnya jutaan? kenapa nggak cari hotel yang lebih murah aja? Atau kalao pertanyaannya dibalik... Ini kok hotel mewah banget sih? Harganya juga mahal banget.. apa kira-kira laku yah???

Mungkin jawabannya, kalau ada suatu produk yang nggak cocok dengan kita, mungkin produk itu bukan ditujukan untuk kita...dengan kata lain, kita memang bukan target market mereka!!! gmn pembaca? Anda setuju dengan tulisan ini ? or punya pandangan lain???

Comments plz....Lets discuss!!!

-Nugros-161105-

Monday, November 14, 2005

Bajaj Bajuri dan Ahmad Dani Dewa


Surprise banget pas lihat Bajaj Bajuri semalam (edisi Minggu,13 Nov 05). Anda tahu kenapa? Karena bintang tamunya!!! Ahmad Dani gitu loh....:-)

Jujur saja saya terkaget-kaget karena saya baru pertama kali melihat sosok Ahmad Dani maen sinetron.. meskipun cuma jadi bintang tamu (CMIIW plz). Kalau sekedar jadi bintang tamu di talkshow-talkshow sih udah sering... tapi ini maen sinetron lho... 'hatta' cuma sinetron situasi komedi. Acara keluar rumah jadi kami batalkan demi ngebela-belain nonton Bajuri ini ampe habis.... selain karena saya memang nge-fans dengan sosoknya Dani, saya penasaran dengan aktingnya doi...


Sesuai prediksi.. aktingnya memang masih kaku... tapi itu sangat-sangat wajar... namanya juga baru belajar.....:p

Saya jadi mikir... apakah ini memang strateginya produser (Trans TV) untuk menaikkan kembali pamor (baca:rating) Bajaj Bajuri yang udah mulai jeblok...??? yah sejenis usaha untuk meremajakan sebuah merek (brand rejuvenation). Atau hanya sebuah selingan saja.. tanpa maksud apa-apa???

Kalau yang terjadi adalah jawaban kedua.. sayang sekali. Saya melihat atau rating TV sudah berbicara bahwa Bajaj bajuri sudah mulai ditinggalkan pemirsa setianya...(termasuk saya). Harus ada usaha produser dan Trans TV untuk mengembalikan kejayaan acara yang cukup fenomenal ini...
Atau kita akan melihat Bajaj Bajuri 'mati' pelan-pelan ??? oh NO!!!

Bagaiman pembaca?
Comments plz......

-Nugros-141105-

Thursday, November 10, 2005

Raja Cafe (Bom Bali II)

Kesampaian juga lihat lokasi Bom Bali II, meskipun udah agak basi sih...
Udah lewat sebulan dari kejadian....



Menjelajah pantai-pantai di Bali (Part-1)

Hari ketiga lebaran, Sabtu 5 November 2005
Kita berencana menjelajah pantai-pantai di Bali.....
Perjalanan dimulai kearah Denpasar....




Objek wisata pertama yang kita kunjungi adalah Pantai Sanur...




Sempet juga mampir ke kota Denpasarnya, pas lewat patung Puputan di kawasan Renon Denpasar, kita berdua mikir.. asyik juga yah foto disana....???



Trus kita sempet mampir ke Joger dulu....
Pingin beliin oleh2 buat seorang teman, sebagai ucapan terimakasih.....



(Bersambung aja yah.... Mau kerja lagi....:-)

Tidak Ada LOYALITAS dalam Peak Season....

Loyalitas bila diartikan dengan bahasa yang sangat sederhana berarti setia. Dalam dunia marketing, loyalitas merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh semua marketer. Bagaimana tidak, ketika sebagian besar konsumen/pelanggan kita telah loyal dengan produk/jasa kita, mereka tidak akan mudah berpindah ke lain hati (baca: kompetitor). Ujung-ujungnya konsumen yang loyal akan memberikan profitable bagi si produsen.

Berbagai macam strategi telah dicanangkan oleh produsen untuk membuat konsumennya loyal pada dirinya (produsen). Caranya macam-macam, mulai dari promo memberikan discount harga, memberikan hadiah-hadiah, atau memberikan service yang excellent, semuanya agar sikonsumen setia/loyal dengan produk/jasa kita.


Tapi tingkat loyaltas konsumen di saat-saat tertentu memang ”teruji”. Terkadang hanya karena satu faktor, konsumen yang (katanya) loyal sangat mudah berpaling ke kompetitor. Sebut saja faktor availability. Contoh yang masih hangat adalah ketika musim lebaran lalu. Karena demand yang sangat tinggi akan kebutuhan transportasi, konsumen begitu mudah untuk berganti ke kompetitor. Yang penting bisa sampai di kampung halaman, naik apapun nggak masalah. Termasuk saya, ketika menelpon travel untuk booking pesawat, secara tidak sadar saya berkata: ”Saya cari pesawat tujuan Jakarta – Denpasar untuk tanggal sekian”. Kemudian si petugas travel memberikan beberapa alternatif maskapai penerbangan (itu kalau beruntung bisa milih beberapa maskapai) atau tak jarang petugas travel mengatakan: ”Wah Pak, hanya tinggal maskapai ini yang tersisa”. Tentunya tanpa berpikir panjang kita langsung setuju, meskipun maskpai itu merupakan alternatif terakhir kita (karena yang ada dipikiran kita adalah yang penting bisa mudik).

Kalau sudah begini, apa kita tetep ngotot pergi dengan maskapai penerbangan ’idola’ kita? Atau kita lebih memilih tetap loyal, yang berarti tidak jadi pergi kalau tidak dengan maskapai idola kita selama ini?

Atau seperti kasus di air minum dalam kemasan (AMDK). Dari hasil survey-survey, bolehlah Aqua berbangga hati karena memiliki banyak konsumen yang loyal (lebih dari 90%), tapi apabila si konsumen dihadapkan pada suatu kondisi, dimana mereka sangat butuh air (misal di lampu merah), dan disekitar itu hanya tersedia merek kompetitor, apa yang akan dilakukannya? Tidak jadi membeli? (yang berarti tetap menahan haus), atau lebih memilih membeli merek kompetitor? Saya yakin banyak yang memilih kondisi kedua!!!

Jadi jelas, dalam suatu kondisi tertentu (tak lazim), loyalitas konsumen memang sulit untuk dipertahankan. Anda setuju dengan tulisan ini??? Comments plz......

-nugros-091105-


Wednesday, November 09, 2005

Shalat Iedul Firtri 1426H di Bali

Sempet bergaya dulu sebelum shalat ied...
Kamis, 3 November 2005 jam 06.30....
Naik 3 sepeda motor.....
Aku ngebonceng istriku, ibuku dan si kecil Nisa dibonceng sama mas Atho, dan mba Amik naik motor sendiri.....


Suasana shalat ied di Lapangan Denzipur Gianyar Bali

Sempet ketemu temen pas sekolah di SMU dulu....

Trus kita nyekar ke kuburan bapak tercinta.....













Habis nyekar, kita langsung pulang. Karena seperti biasa, tamu-tamu pasti banyak yang akan datang... Ini salah satu foto tamu yang datang silahturahmi sekitar jam 9 pagi... di ruang tamu utama....




-Nugros-091105-

Joger


Liburan lebaran tahun ini ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, saya juga melakukan ritual mudik, seperti layaknya masyarakat Indonesia lainnya. Satu minggu di Bali lumayan lah buat melepas kangen dengan orang tua, saudara, dan tetangga-tetangga. Sengaja kami sisihkan waktu untuk pergi ke tempat-tempat wisata, sekalian refreshing. Joger adalah salah satunya.

Sudah lama saya mengagumi Joger. Setiap pergi kesana, selalu saja ada sesuatu yang unik dan baru. Saya berpikir, sebenernya apa sih yg membuat Joger bisa menjadi besar seperti sekarang? Mereka khan hanya menjual baju kaos oblong (meskipun ada juga menjual pernak-pernik kecil, speri barang-barang suvenir Bali). Tapi harga yang dipatok lumayan untuk segmen menengah keatas. Harga 1 potongnya berkisar antara 50 ribu s/d 90 ribu. Sebuah harga yang lumayan premium untuk sepotong baju kaos oblong. Menurut saya, dari sisi kualitas bahan juga biasa saja.

Saya sudah pernah mengulas tentang Joger pada tulisan saya yang terdahulu (Torment Marketing). Mereka memang tidak menjual produk. Dari sisi servis pun sebenarnya tidak ada yang istimewa, malah cenderung menelantarkan pelanggannya. Tempat yang tidak terlalu besar, sehingga pada saat musim-musim padat, pembeli sangat berdesak-desakan (tapi kemarin sudah terlihat pemugaran besar-besaran). Kalau diperhatikan, menurut saya yang dijual Joger adalah emosi atau pengalamannya (Emotional or Experience Marketing).

Bersambung.....