Wednesday, November 16, 2005

"Berarti kita bukan target market mereka" (case: Pizza Hut vs Izzi Pizza)



Semalam saya dan istri makan malam di Pizza Hut. Sudah hampir sebulan nih semenjak puasa nggak kesana..kangen banget ama salad-nya (Aneh yah.. ke PH bukannya kangen ama pizza, tapi justru ama saladnya.. :) Kita pergi ke gerai PH favorite, di daerah Rawamangun, disamping dekat, disana lebih luas dibandingkan yang di Kampung Melayu... (or cuma perasaan gw yah???)

Sekitar sebulan yang lalu, bersama teman-teman, saya sempet buka puasa bareng di Izzi Pizza di kawasan Pancoran, Jakarta. Kurang dari seminggu sebelumnya, istri saya lebih dulu mencoba Izzi dengan teman-temen kantornya. Saya penasaran dengan komentarnya sesampainya dirumah... Tidak ada satu sisi positif-pun yang diceritakannya kepada saya tentang izzi... (padahal itu ditraktir, yang secara psikologis harusnya memberikan efek positif, he..he...) .Saya jadi makin penasaran pingin nyoba Izzi. Makanya, pas ada ajakan buka bareng di Izzi, tanpa mikir panjang saya langsung meng-IYA-kan-nya.

Dari sisi lokasi sebenarnya gerai Izzi Pizza di daerah Pancoran sangat-sangat strategis. Tepat di salah satu pojok persimpangan jalan utama yang selalu ramai (baca: macet). Dari sisi bangunan juga sebenernya sangat mewah.. terkesan exclusive..dengan warna dominan ungu, terpampang tulisan besar: Izzi Pizza: Pizza, Pasta and Coffee (CMIIW yah). Sangat eksklusif!!!

Tapi mungkin dari sisi rasa yang membuat orang kita (Indonesia.red) belum bisa menerima kehadiran Izzi. Lidah saya juga merasakan rasa yang kurang 'bersahabat'. Dari sisi harga, mereka juga mematok harga yang sangat premium.

Semalam pada saat makan di Pizza Hut, istri saya kembali membandingkan PH dengan Izzi Pizza. Mulai dari sisi harga sampai ke rasa dan pilihan menu. Saya mencoba menjelaskan, kalau ada suatu brand/produk yang tidak pas di 'hati' kita, mungkin memang produk itu tidak ditujukan untuk kita. Atau kita memang bukan target market mereka.

Kalau kita melihat Izzi Pizza, mungkin itu memang rasa pizza 'asli' seperti di negeri asalnya (Italia) dan tentunya nggak pas dengan lidah orang Indonesia. makanya kalo kita perhatiin, di Izzi lumayan banyak orang-orang bule-nya dibandingkan dengan di Pizza Hut. Kalo boleh bilang... di Izzi adalah pizza yang asli.. tapi kalo di PH pizza-nya bajakan, he.he....

Tapi itu mungkin memang strateginya PH, memberikan sentuhan ala Indonesia di masakannya, supaya orang kita mudah menerima masakan dari negerinya mas Alesandro Nesta itu (jadi inget mas Irfan nih..-:).

Atau kalau ada orang yang sering berkomentar, ngapain juga sih orang mau buang-buang uang untuk tidur di hotel bintang lima yang harga permalamnya jutaan? kenapa nggak cari hotel yang lebih murah aja? Atau kalao pertanyaannya dibalik... Ini kok hotel mewah banget sih? Harganya juga mahal banget.. apa kira-kira laku yah???

Mungkin jawabannya, kalau ada suatu produk yang nggak cocok dengan kita, mungkin produk itu bukan ditujukan untuk kita...dengan kata lain, kita memang bukan target market mereka!!! gmn pembaca? Anda setuju dengan tulisan ini ? or punya pandangan lain???

Comments plz....Lets discuss!!!

-Nugros-161105-

0 Comments:

Post a Comment

<< Home